Saya dibesarkan di bumi parahiyangan, tanah tempat para hiyang dewa bersemayam, dimana tanah sekelilingnya subur karena banyak gunung merapi yang telah meletus dan yang masih aktiv hingga saat ini. Kesuburan tanah para dewa ini, menyebabkan daerah ini sangat dikenal dengan berbagai jenis masakan yang terbuat dari sayur-sayuran. Dari sayuran yang dimakan mentah, masak setengah matang dan full mateng banyak ragamnya di tanah sunda ini. Salah satu masakan sayur-sayuran yang tidak pernah lepas dari kehidupan saya kecil hingga dewasa, bahkan sampai mati. Adalah masakan Sayur Lodeh. Sayur Lodeh merupakan campuran dedaunan, buah-buahan, kacanng-kacangan dan bangsanya labu, yang dimasak dengan menggunakan air santan. Sayur lodeh suka diberi Tempe dan Tahu sebagai menu campuran. Kadang ada juga yang memasukan potongan daging kecil (kerewedan), tapi saya lebih suka yang benar-benar sayur semuanya. Juga bisa dikasih pete, kalau jengkol kurang mantep deh rasanya. Mungkin karena sering makan sayur, orang sunda jadi terkenal sebagai suku yang halus dalam berbicara dan tingkah-lakunya. Kadang saya sendiri suka jengkel kalau melihat cara bicara saudara dikampung yang sangat pelan dan halus sekali. Ini berbeda dengan saya yang sudah terkontaminasi daerah-daerah lain. ;) Balik ke Sayur Lodeh. Sayur Lodeh sebaiknya dikonsumsi sekali saja karena mengandung santan. Kalau disimpan semalam sayur ini akan basi dan tidak bisa dimakan. Jadi jika anda membuat sayur Lodeh, ajaklah keluarga atau teman anda untuk bersantap bersama. Hidangkan dengan ikan Gabus asin dan sambel ulek.. Woww...!! jadi laper deh... Berikut menu dan cara masaknya Bahan:
Bumbu dihaluskan:
Cara Membuat:
Untuk 3-4 orang Isinya saya modifikasi sesuai bahan yang ada yaitu terong, kacang buncis yang kecil, kacang merah kaleng (dibuang airnya dan dicuci), tambah tahu yang digoreng setengah matang. Dihidangkan bersama nasi anget, ikan asin, tempe, dan sambel bajak atau sambel terasi. |
-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar