Kamis, 25 Desember 2008

SAYUR LODEH


Saya dibesarkan di bumi parahiyangan, tanah tempat para hiyang dewa bersemayam, dimana tanah sekelilingnya subur karena banyak gunung merapi yang telah meletus dan yang masih aktiv hingga saat ini.
Kesuburan tanah para dewa ini, menyebabkan daerah ini sangat dikenal dengan berbagai jenis masakan yang terbuat dari sayur-sayuran.  Dari sayuran yang dimakan mentah, masak setengah matang dan full mateng banyak ragamnya di tanah sunda ini. 
Salah satu masakan sayur-sayuran yang tidak pernah lepas dari kehidupan saya kecil hingga dewasa, bahkan sampai mati.  Adalah masakan Sayur Lodeh.   Sayur Lodeh merupakan campuran dedaunan, buah-buahan, kacanng-kacangan dan bangsanya labu, yang dimasak dengan menggunakan air santan. 
Sayur lodeh suka diberi Tempe dan Tahu sebagai menu campuran.  Kadang ada juga yang memasukan potongan daging kecil (kerewedan), tapi saya lebih suka yang benar-benar sayur semuanya.  Juga bisa dikasih pete, kalau jengkol kurang mantep deh rasanya.
Mungkin karena sering makan sayur, orang sunda jadi terkenal sebagai suku yang halus dalam berbicara dan tingkah-lakunya.  Kadang saya sendiri suka jengkel kalau melihat cara bicara saudara dikampung yang sangat pelan dan halus sekali.  Ini berbeda dengan saya yang sudah terkontaminasi daerah-daerah lain.  ;)
Balik ke Sayur Lodeh.  Sayur Lodeh sebaiknya dikonsumsi sekali saja karena mengandung santan.  Kalau disimpan semalam sayur ini akan basi dan tidak bisa dimakan.  Jadi jika anda membuat sayur Lodeh, ajaklah keluarga atau teman anda untuk bersantap bersama.  Hidangkan dengan ikan Gabus asin dan sambel ulek..  Woww...!!  jadi laper deh...     Berikut menu dan cara masaknya
Bahan:
  • 200 gram nangka muda/kluwih muda
  • 150 gram kacang panjang, potong 3 cm
  • 1 buah terong, belah dua, potong jadi 2-4 bagian
  • 50 gram daun melinjo
  • 75 gram daun melinjo
  • 5 buah cabai hijau, belah 2
  • 1-2 lembar daun salam
  • 2 sdm rebon/udang kering, cuci, tiriskan
  • 2 cm lengkuas, memarkan
  • 1 liter santan kental
  • 250 cc santan cair
  • garam dan gula sesuai dengan selera
Bumbu dihaluskan:
  • 7 buah bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • 2 buah cabai merah
  • ½ sdt terasi
  • 1 sdt ketumbar, sangrai
  • 1 sdt kencur cincang
  • 1 sdt garam 
Cara Membuat:
  • Rebus nangka muda dengan santan cair sampai matang.  Masukkan bumbu yang telah dihaluskan, udang kering, daun salam dan lengkuas.
  •  Masukkan berturut-turut, kacang panjang, cabai hijau, buah & daun melinjo serta terong, tambahkan santan kental.
  • Masak sampai semuanya matang.  Angkat dan hidangkan.
Untuk 3-4 orang
Isinya saya modifikasi sesuai bahan yang ada yaitu terong, kacang buncis yang kecil, kacang merah kaleng (dibuang airnya dan dicuci), tambah tahu yang digoreng setengah matang.
Dihidangkan bersama nasi anget, ikan asin, tempe, dan sambel bajak atau sambel terasi.
 
 

Jumat, 19 Desember 2008

Cara memilih desain dapur yang nyaman, indah dan fungsional « atgaba_desain

Cara memilih desain dapur yang nyaman, indah dan fungsional


Dapur merupakan salah satu ruangan yang harus ada di dalam rumah kita, karena di dapur penghuni rumah melakukan kegiatan masak – memasak untuk seluruh anggota keluarga. Seiring perkembangan masyarakat dapur mulai mengalami perubahan. Dahulu pada umumnya di Indonesia dapur terbagi menjadi dapur bersih dan dapur kotor dan terletak terpisah dengan rumah induk ataupun terletak di pojok belakang rumah yang terkesan bahwa dapur tersebut kurang baik bila sampai terlihat oleh tamu ataupun orang luar, karena dapur terkesan kotor dan berantakan.Pada dapur modern kita mengenal ada dua jenis dapur yaitu dapur bersih dan dapur kotor dimana keduanya mempunyai fungsi yang berbeda, dapur bersih berfungsi hanya untuk menghangatkan makanan sedangkan dapur kotor berfungsi untuk kegiatan memasak yang sesungguhnya.

Tetapi kini karena tuntutan kebutuhan dan perkembangan desain rumah yang mempunyai lahan terbatas, fungsi dapur kotor dan dapur bersih disatukan, sering juga kita sebut pantry.Hal ini menyebabkan bahwa dapur perlu didesain bagus dan baik agar indah dilihat, fungsional, aman, nyaman, dan sehat. Sudah dapat dikatakan bahwa tuntutan hidup masa kini menjadikan dapur sebagai ruangan dalam rumah yang dapat berfungsi ganda, tidak hanya sebagai tempat masak, tetapi juga tempat menerima tamu terutama tamu yang sudah dekat dengan kita.. Berbagai aspek yang dapat mempengaruhi desain dapur dalam rumah kita, seperti peletakan dapur, layout dapur, desain kitchen set serta materialnya yang akan dipergunakan. Berikut ini kami ingin mencoba mengulasnya lebih lanjut.

Baca disini Selanjutnya

Rabu, 17 Desember 2008

Sate Kambing

Sate Kambing/Domba baru saya kenal setelah merantau ke Pulau Jawa (he..hee), karena selama di kampung halaman dahulu saya tidak pernah mengenal dan belum merasakan yang namanya sate Kambing. Di Sumatera Barat khususnya, masyarakatnya hanya mengenal Sate Padang yang biasanya dari daging Bebek/itik, Ayam, dan Sapi (Lidah, Paru, Jeroan dll).





Mungkin karena sudah cukup lama merantau di Jawa, sayapun jadi terbiasa menyantap Sate Kambing (mau beternak kambing?), terlebih karena sudah menjadi tradisi di Jawa umumnya dan di Bogor khususnya, setiap memasuki Lebaran Haji/Idhul Adha maka acara makan sate Kambing yang diolah dari daging Kambing Kurban merupakan tradisi yang menambah suasana kekeraban semakin hangat.



Demikian juga dengan keluarga saya di Bogor, setiap Lebaran Haji maka daging Kambing yang merupakan bagian Kurban yang diperoleh dinikmati bersama keluarga sambil membakar sate kambing dan tulang-tulangnyapun diolah menjadi Sup Kambing yang lezat dan nikmat pula.


Wuih..sungguh luar biasa suasananya jika hari hari kurban ini datang, semua keluarga berkumpul dan biasanya di rumah Kami yang merupakan keluarga tertua dari keluarga besar Sindang Barang Bogor. Daging Kambing yang sudah dipotong ditusuk ramai-ramai, semua anak-anakpun ikut belajar menusuk daging kambing menjadi tusukan sate kambiang. Sungguh suasana yang menambah hangatnya hubungan keluarga besar terasa sekali disini.


Daging Kambing yang diperoleh dari kurang lebih 3 paha Kambing hasil Kurban di potong-potong dadu, lalu di tusuk rame-reme menjadi sate kambing mentah. Daging tersebut ditusuk selang seling dengan lemak/gajih kambing. Tusukan sate kambing lalu ditata di atas daun pepaya (Enzim Papain) agar daging menjadi empuk pada saat dibakar. Sate kambing mentah didiamkan kurang lebih 30 s/d 1 jam, atasnya ditutup lagi dengan daun pepaya agar semua daging terkena getah daun pepaya (Lihat Mamfaat Pepaya lainnya).

Nah, sekarang sate kambing sudah siap dibakar. Pembakaran dapat dilakukan dengan menggunakan arang atau dibakar diatas hotplate.

Video

Daftar Blog Pavorit

Lazada Online Shop